Sabtu, 18 Januari 2014

GEDUNG PPAY AL AMAL

YAYASAN  PANTI ASUHAN 
PPAY AL AMAL 


GEDUNG PENDIDIKAN YAYASAN PANTI ASUHAN PPAY AL AMAL 
TPQ DINUL MUSTAQIM
TK TUNAS HARAPAN BANGSA
SD PUTRA HARAPAN BANGSA
SMP ISLAM AL - AMAL 

GEDUNG KANTOR 
DAN ASRAMA PUTRI 
YAYASAN PANTI ASUHAN PPAY AL AMAL  
Jl. Wonosari Lor No. 52 Surabaya 
Telpn. : 031 - 3714911 

GEDUNG ASRAMA PUTRA
Jl. Wonokusumo No. 88 -98 Surabaya 
Telpn : 031 3723313
YAYASAN PANTI ASUHAN PPAY AL AMAL 

PERESMIAN GEDUNG SMK ISLAM PPAY AL-AMAL 
Jl. Wonosari Lor No. 98 Surabaya
Oleh :
WAKIL GUBENUR JAWA TIMUR "GUS IPUL" dan
WALI KOTA SURABAYA IBU RISMA  

    
   GEDUNG SMK ISLAM AL-AMAL
Jl. Wonosari Lor No. 98 Surabaya




Senin, 13 Juni 2011

Pelepasan Anak Purna Asuh


Satu persatu atraksi pentas seni sudah ditampilkan, pengumuman siswa-siswi berprestasi pun terbaik sudah dilakukan, dan kini tibalah saatnya acara yang ditunggu-tunggu : pelepasan puma asuh siswa/siswi SMA/K PPAY Al Amal.
Satu persatu nama-nama anak asuh yang bakal meninggalkan asrama PPAY Al Amal itu dipanggil, tak lupa juga para orang tua atau keluarganya dipersilahkan naik panggung. Sungguh terasa pemandangan yang cukup mengharukan setelah bertahun-tahun anak-anak asuh itu tumbuh, besar dan berkembang di panti kini harus kembali ke orang tua atau keluarganya.
Setelah Pak Fuad Said Bobsaid selaku Ketua PPAY pun secara seremonial menyerahkan sertifikat kelulusan pada mereka, acara dilanjutkan dengan foto bersama. Sesekali ibu-ibu dari mereka itu masih menitikkan air mata keharuan. Ekspresi senang dan bangga para orang tua itu benar-benar bercampur haru.


Ketika naik panggung, mereka nangis terharu, bersyukurkepada Allah, terima kasih kepada para pengasuh yang telah mendidik dan mengawasi hingga besar. Ada yang juga masih mbrebes mili ketika seremoni di panggung, bahkan hingga turun dari panggung. Seusai itu, ketika pulang, para orang tua masih menyempatkan datang ke kantor pengurus, mengucapkan rasa syukur dan terima terima kasih yang sangat mendalam.
Orang tua mana yang tidak bangga dan bersyukur, dulu anaknya dititipkan ke panti masih ingusan, sekarang sudah menjadi remaja yang gagah dan cantik.
Ya, itulah pemandangan rutin setiap akhirtahun pelajaran, di aula PPAYAI Amal. Rangkaian acara seremonial pelepasan siswa purna asuh tersebut memang bisa dibilang istimewa, baik bagi para pengurus (terutama pengasuh) PPAY AAmal, juga bagi orang tua siswa.
Bagi pengurus PPAYAI Amal ini adalah momen mengembalikan para anak asuh ke orang tua atau keluarganya masing-masing setelah sekian tahun mengasuh, mendidikdan membesarkan mereka, untuk selanjutnya siap terjun ke masyarakat.
Dan bagi orang tua, ini adalah peristiwa bersejarah dimana mereka bisa bertemu kembali dengan anak-anaknya yang sudah dititipkan ke panti selama sekian tahun, dengan kondisi anak yang sudah sangat berbeda dengan ketika pertama masuk panti.
Anak asuh yang sudah siap terjun ke masyarakat dan dikembalikan ke orang tuanya, adalah anak asuh yang sudah siap segala-galanya. Ini karena selama di panti, mereka mendapatkan cukup pendidikan umum dan diniyah.
Mereka juga mendapat gemblengan budi pekerti dan akhlak keseharian yang mulia. Ini tentu saja juga sesuai dengan tujuan PPAYAI Amal yakni memandirikan anak, memberikan pengasuhan terbaik, sebagaimana harapan orang tua dan donatur.

Setiap tahun: setelah menyelesaikan bangku sekolah menengah atas, para orang tua diundang kembali ke yayasan. "Kita ingin serahkan kembali amanat mereka, alhamdulillah, ini Iho anak yang dulunya ingusan sekarang sekarang sudah menjadi remaja yang mandiri dan siap berkarya," begitu kira-kira maksud undangan tersebut.
Maklum, waktu bertahun-tahun di panti bukanlah waktu yang singkat. Berapa lama anak tinggal di panti, tergantung dari usia berapa ia masuk di sini. Bila masuk di panti usia TK, hingga lulus SMA/K, berarti mendapat pengasuhan selama 12-13 tahunan. Minimal anak yang masuk di panti pada usia kelas 3 SD, jadi tinggal di panti selama 10 tahunan hingga puma asuh.
Maka wajar bila para orang tua pun tak henti-hentinya memanjatkan rasa syukur pada Allah dan berterima kasih kepada para pengurus dan donatur sebagai pendukung dana, karena anaknya telah diberi kesempatan tumbuh dewasa di panti.
Keluar dari PPAY Al Amal, para siswa tak hanya sudah dibekali ilmu umum, ilmu diniyah dan akhlak mulia, namun juga dibekali modal tabungan yang cukup lumayan. Setiap anak bisa membawa tabungan antara Rp 8 juta hingga Rp 13 juta, tergantung berapa lama ia tinggal di panti.
Sebuah nilai rupiah yang sebenarnya cukup untuk berwirausaha. Namun ya semua tergantung keperluan anak dan orang tuanya. Bila anak bekerja, tabungan itu ada yang untuk beli motor.  Ada juga yang untuk membantu kepentingan keluarga termasuk renovasi rumah.
"Tabungan itu adalah hak anak-anak selama di panti," tambah Pak Fuad.
Pertama masuk PPAY Al Amal, pengurus sudah membukakan rekening di bank (Rp 100 ribu) untuk masing-masing anak. Berikutnya tabungan bersumber dari pemberian dari khusus donatur atau ketika mereka menghadiri undangan-undangan.
Setiap bulan hasil dari undangan itu ditotal kemudian dibagi ke seluruh anak panti yang sekarang berjumlah 90 anak. Pembagian itu langsung masuk ke rekening bank masing-masing anak. Bila bulan Ramadhan, undangan lebih banyak, bahkan setiap anak bisa menabung sampai Rp 750 ribu. Hasil undangan murni untuk ditabung, sementara untuk jajanan anak-anak memang sudah disediakan yayasan.
Alumni PPAY Al Amal setelah kembali ke masyarakat, sebagian besar (70-80%) bekerja di instansi pemerintah atau swasta, sekitar20 % berwiraswasta dan sebagian kecil melanjutkan kuliah. Lepas dari PPAYAI Amal, kadang pengurus juga masih sering membantu mereka dalam hal melamar pekerjaan, termasuk memberikan referensi dan rekomendasi.
Tidak tertutup kemungkinan, siswa-siswi lulusan sekolah menengah atas tersebut dikuliahkan PPAYAI Amal. Namun ini khusus untuk anak yang benar-benar jenius. Kenapa? Sebagaimana diutarakan Pak Fuad, tidak semua anak dikuliahkan mengingat biaya kuliah yang mahal. Apalagi pada usia-usia itu sebenarnya hak keyatiman anak sudah selesai. "Maka lebih baik kita senantiasa bergulir menerima anak-anak asuh baru yang setiap tahun selalu butuh perhatian."
Mengenai status keyatiman, secara umum, status itu memang berakhir ketika anak baligh, umumnya usia 15 tahun. Namun terus terang di usia itu anak belum mandiri benar, makanya PPAY Al Amal tetap mengasuh mereka hingga lulus sekolah menengah atas, yang rata-rata anak sudah berusia 18-20 tahunan.
Nah, ketika para orang tua pulang ke tempat asal dengan membawa anaknya yang sudah remaja itu, tak jarang  mereka juga membangga-banggakan  anaknya ke para kerabat atau tetangganya. Melalui getoktularpula,  mereka menyarankan agar anak-anak  yatim di sana diasuhkan di PPAYAI  Amal saja. (*)

62 Tahun Bersama Anak Yatim dan Fakir Miskin


 Alhamdulillah, PPAYAI-Amal mengucapkan syukur pada Allah SWT bahwa begitu banyak nikmat yang telah Dia berikan kepada kita, salah satunya adalah pada bulan ini, lembaga yang kita cintai ini telah memasuki usia 62 tahun.
Sebuah usia yang menunjukkan kematangan dan kedewasaan dalam berkiprah, namun masih belum membuat kita puas dalam mengabdi untuk melaksanakan amanah mengangkat harkat dan martabat para anak yatim/ yatim piatu dan fakir miskin.
Usia 62 tahun yang dicapai oleh PPAY Al-Amal juga Alhamdulillah berkat uluran tangan dan shodaqoh jariyah para donatur yang Insya Allah akan terus mengalir hingga yaumul kiamat.
Sejak berdirinya hingga sekarang, di samping program panti-panti asuhan, salah satu fokus perhatian pengurus adalah pada bagaimana menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai bagi anak-anak yatim piatu dan dhuafa tersebut agar kelak mereka bisa menatap masa depannya lebih cerah lagi. Singkatnya, agar mereka kelak bisa mandiri.
Gedung PPAY Al Amal  si tebing sungai Jl. Pegirian (Photo tahun 1957)
Di Usia yang ke 62 ini kami ingin kembali mengajak para donatur untuk berkilas balik menengok kembali sejarah berdirinya Yayasan PPAY Al-Amal, terutama dalam bidang pendidikan, yang Insya Allah juga tidak lepas dari uluran tangan para orang-orang tua kita di zaman dahulu yang turut memberikan shodaqoh jariyah untuk keberlangsungan lembaga yang kita cintai ini.  
Sejarahpun mencatat perhatian pengurus yang amat sangat akan pentingnya pendidikan tersebut. Setelah PPAY Al Amal didirikan Bapak H. Said Bin Awad Bobsaid (Aim), pada tanggal 14 Mei 1949, tiga tahun kemudian bangunan semi permanen di atas tanah Pemerintah Kota Surabaya, yang berada di tebing sungai Jl. Pegirian antara Jembatan Gili sampai dengan depan Botohputih II Surabaya, diselenggarakan Pendidikan Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak.
Ini adalah cikal bakal dari perkembangan lembaga-lembaga pendidikan di bawah PPAY Al Amal di kelak kemudian hari. Cikal bakal yang jelas tak bisa dilupakan begitu saja
meski perjalanan waktu sudah berlalu begitu jauh.
Gedung utama PPAY Al Amal (Photo tahun 1949) 

Perhatian yang amat terhadap sektor pendidikan ini begitu menonjol mengingat iniiah salah satu sarana untuk mengangkat harkat dan martabat anak-anak yatim agar bisa sejajar dengan anak-anaklainnya.
Dengan pendidikan pula yang akan membuat anak menjadi mandiri, berdedikasi, dilandasi oleh iman dan takwa kepada Allah SWT. Dengan proses pendidikan pula tak ada lagi pandangan yang menganggap anak yatim itu selalu lemah dan terpinggirkan.
Dengan didikan yang optimal insya Allah anak-anak yatim pun bisa menjadi pribadi yang mandiri dan berpotensi serta punya kesempatan bersaing yang sama di tengah-tengah masyarakat. Dalam kaitan sarana pendidikan tersebut, perkembangan berikutnya, tepatnya pada tahun 1973, di atas tanah seluas 720 m2 di Wonosari Lor 60 dimulai pembangunan, yang digunakan untuk asrama dan lembaga pendidikan. Pada tahun 1999, gedung tersebut sepenuhnya digunakan untuk pendidikan, dari TK hingga SMP, dan asrama pindah ke Wonosari 52 (untuk putri) serta ke Wonokusumo 90 (untuk putra).
Namun nikmat yang diberikan Allah SWT tidak berhenti di situ karena juga dengan shodaqoh jariyah para donatur PPAY AJ-Amal kembali bisa membeli lahan di Jl. Wonosari Lor 98 Surabaya dan digunakan untuk SMK yang hingga saat ini pembangunan masih terus berjalan dan tnsya Ailah akan mulai beroperasi pada tahun ajaran baru 2011/2012mendatang.
Tak hanya tersedianya sarana dan prasarana gedung di PPAY Al Amal yang terus mengalami penambahan. Alhamdulillah, dari tahun ke tahun proses pendidikan di PPAY Al Amal mengalami kemajuan yang cukup pesat
Keberhasilan ini berkat doa dan kerja keras para ustad dan pengasuh panti yang tak kenal lelah membimbing, mengasuh dan memberi pengajaran pada anak didik. Dan tentu saja terutama karena dukungan dana dari para donatur demi keberlangsungan proses pendidikan bagi anak-anak yatim piatu dan anak keluarga fakir miskin tersebut.  
Peningkatan prestasi pendidikan itu terlihat dari seluruh tingkat pendidikan, dari TK, SD hingga SMA.  
Keberadaan SD Putra HarapanBangsa tidak bisa dipandang sebeiah mata oleh warga Semampir dan sekitarnya, karena pernah menduduki ranking ke-5 sekolah terbaik.
Begitu prestasi SMP Islam Al Amal. Sekolah yang baru meluluskan siswa-siswinya pada tahun ajaran 2003/2004 lalu semakin lama keberadaannya semakin diakui masyarakat.
Tak hanya prestasi akademik yang menanjak naik. Prestasi ekstrakurikuler pun sudah bisa diandalkan. Beragam piagam penghargaan untuk beranekaragam lomba diraih siswa di semua tingkat, mulai TK hingga SMA/K. Tentu saja semua keberhasilan itu tak lepas dari kerja keras para guru di lingkungan pendidikan PPAYAI Amal. Di samping mereka dibekali pelatihan khusus, baik itu dari KPI (Kualita Pendidikan Islam) dan Diknas, pihak yayasan juga senantiasi memberi dorongan spiritual bagi mereka.
"Pengabdian kita harus optimal. Anak yatim piatu dan fakir miskin ini adalah amanah Allah, maka tak ada jalan lain bagi kita kecuali selalu mempematikan kepentingan dan kebutuhan mereka. Kalau kita membantu mereka, yakinlah Allah akan memberi jalan kemudahan bagi kita," kata Pak Fuad Said Bobsaid, ketua yayasan.
Secara umum, kata Pak Fuad, yayasan ingin agar anak yatim piatu setara dengan anak lainnya. Kalaubahannya kayu randu, jangan sampai selamanya randu. Dengan polesan dan sentuhan serta keikhlasan para guru, insya Allah kayu randu itupun bisajadi kayu jati.
Sedikit kilas balik sejarah dan secercah semangat ke depan tersebut semoga akan lebih menggugah dan menyemangati para pengurus Yayasan PPAY Al-Amal untuk terus mengabdi, berkiprah dan peduli pada sesama.
Alhamdulillah, sekali lagi, semua itu berkat kerja keras kita semua, pengurus dan guru, serta sumbangsih para dermawan, donatursekalian. Jazakallah khoiron katsiro... . (*)


Minggu, 06 Maret 2011

SMK AL-AMAL Insya Allah mulai buka Juli 2011


Insya Allah, dengan izih Allah, dalam waktu dekat, pembangunan gedung SMK Al Amal bisa selesai sesuai jadwal. Tentu saja penyelesaian tersebut bertahap, tidak seluruhnya. Dan yang direncanakan selesai sesuai jadwal adalah pembangunan gedung SMK Putra dan Putri. Pada pertengahan Juni 2011 direncanakan keduanya sudah selesai.
Nah, seiring tersedianya dana pembangunan, meski secara keseluruhan paket pembangunan SMK Al Amal belum selesai, namun dengan selesainya 2 gedung tersebut, insya Allah proses pembelajaran di SMK tersebut bisa dimulai. Sembari menyelesaikan 2 gedung SMK putra dan putri tersebut, sekarang sedang dilakukan pengurusan syarat- syarat administratif operasional pendirian SMKdi Dinas Pendidikan Kota Surabaya, termasuk persiapan jurusan-jurusan yang akan dibuka. Direncanakan tahun pelajaran 2011/2012 ini SMK Al Amal sudah mulai dibuka.

Hingga akhir Januari lalu dan beberapa bulan ke depan, pengerjaan gedung SMK Al Amal memang terus dikebut. Awal Januari lalu pengeramikan gedung sisi putri sudah selesai, tinggal sekarang pengerjaan utilitas pemasangan listrik,  PDAM, pemasangan pintu, jendela,  pengecatan dan aksesoris lainnya.
Sementara itu, pertengahan Januari lalu pembangunan gedung sisi putra sudah mulai pada pengeramikan. Sebagaimana gedung sisi putri, pengeramikan ini dimulai dari topping hingga ke bawah. Untuk pengerjaan ini dibutuhkan kurang lebih selama 4 bulanan. Bila pengeramikan selesai, berikutnya pengerjaan listrik, air dan finishing lainnya.

"Mudah-mudahan semua sesuai jadwal, dan bila gedung sisi putra dan putri selesai, serta proses pembelajaran sudah bisa dimulai, baru kita memikirkan pembanguna sarana prasarana lainnya seperti gedung GSG, perpusustakaan, laboratorium, perkantoran, masjid atau unit-unit usaha lainya," ujar Pak Fuad Said Bobsaid, Ketua Yayasan PPAY Al Amal.
Sejak dimulai pembangunannya pada tahun 2006 hingga kini alokasi dana yang digunakan adalah kelebihan operasional yayasan, usaha-usaha pengurus secara pribadi, usaha yayasan serta sedekah jariyah khusus untuk pembangunan SMK. Untuk pengerjaan sarana fisik saja dana yang dibutuhkan untuk pembangunan gedung SMK Al Amal ini saja secara keseluruhan sekitar Rp 12 miliar lebih.Dan alhamdulillah, meski agak lambat, hingga akhir Januari 2011 ini dana pembangunan yang masuk sudah mencapai Rp 4.487.016.175,00. Dengan kata lain masih dibutuhkan sekitar Rp 8 milyar lagi untuk bisa menyelesaikan pembangunan gedung SMK itu secara tuntas.
Menyangkut dana tersebut, perlu ditegaskan bahwa syukur alhamdulillah pembangunan gedung SMK Al Amal tersebut bisa terlaksana murni dari sumbangan donatur serta usaha pengurus dan yayasan.
"Sampai saat ini tidak ada bantuan dari luar negeri maupun dari pemerintah sendiri, baik pemerintah pusat, propinsi maupun kota Surabaya"  begitu tandas Pak Fuad, sembari menambahkan, kalaupun ada bantuan luar negeri, sifatnya  pribadi atau perorangan, sekitar 7-9 orang, dan kisaran nominalnya maksimal antara Rp 10-20 juta. Partisipasi murni para donatur di sini adalah yang Utama.
Betapapun kami tetap berharap, mohon partisipasi dan doa restu para  donatur dan masyarakat umum agar  pembangunan sarana gedung tersebut  bisa selesai tepat waktu. (*)

Segera Dibangun Cabang PPAY Al Amal di Lawang


“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.” 
(QS. At-Taghabun 16-17)
==================================================

Di tengah fokus perhatian pengurus dan yayasan PPAY Al Amal pada penyelesaian pembangunan gedung SMK AI-Amal, rupanya Allah berkehendak lebih. Ketika pembangunan gedung sekolah kejuruan itu secara umum itu hampir selesai dan sudah bisa beroperasi, para pengurus dan yayasan PPAY Al Amal mendapat amanah baru. Seorang donatur, yakni Bapak Bustani, mewaqafkan sebidang tanahnya di Lawang seluas 1.226 m2 kepada PPAY Al-Amal, dengan satu tujuan agar tanah tersebut diwujudkan dalam bentuk pembangunan gedung panti asuhan.
Secara sepintas, bagi pengurus dan yayasan PPAY AI-Amal, pemberian amanah tersebut sebenarnya bisa dibilang cukup berat di tengah upaya terfokus pengurus pada penyelesaian gedung SMK tersebut yang sifatnya juga cukup mendesak. Apalagi sementara ini, pengurus memang tak pernah berencana mempunyai cabang panti di luar kota. Selama ini, perhatian pengurus lebih pada bagaimana memaksimalkan program-program dan sarana-sarana yang sudah ada di Surabaya.
Namun rupanya Allah memang menghendaki lebih. Bismillah, dengan izin Allah, setelah dengan pertimbangan matang dan terencana, akhirnya pengurus PPAYAI Amal bersedia menerima amanah tersebut. Bukankah takdir Allah juga yang mempertemukan PPAY Al Amal dengan Pak Bustani?
Allah jualah yang mentakdirkan mempertemukan PPAY Al Amal sebagai lembaga sosial kemanusiaan yang bergerak di bidang kepantiasuhan, dengan Pak Bustani yang memang sejak awal berniat mensedekahkan tanahnya untuk pembangunan gedung panti asuhan. Klop sudah !
Pertemuan PPAY Al Amal dengan  Pak Bustani tepatnya akhir tahun 2009 lalu, dan setelah melalui proses yang  sistematis dan prosedural, disepakatilah  PPAY Al Amal selaku lembaga penerima amanah Pak Bustani.
Proses yang dimaksud adalah butuh waktu untuk survei lokasi, mempertemukan keluarga besar Pak  Bustani agar kelak tak timbul masalah, serta penyelesaian surat-surat administratif ke aparat terkait di Lawang,  notaris dan sebagainya. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar. "Dengan senantiasa tetap bertawakkal kepada Allah, bismillah, amanah tersebut kita terima," tegas Pak Fuad Said Bobsaid, Ketua Yayasan PPAY Al Amal.
"Ini juga jalan yang Allah takdirkan agar kami bisa juga membantu masyarakat di Lawang dan sekitarnya yang membutuhkan uluran tangan. Insya Allah ini menjadi dakwah bil hal yang nyata," tambah Pak Fuad.
Peletakan batu pertama pembangunan gedung panti asuhan di Lawang tersebut, tepatnya di Sentong RT 3 RW II Lawang. Insya Allah akan dilakukan pada pertegahan April 2011, dan penyelesaiannya membutuhkan waktu sampai kurang lebih setahun. .Insya Allah di tanah berukuran 31 x 42 m2 dengan kultur tanah daerah pengunungan tersebut, akan dibangun gedung pengembangan Panti Asuhan PPAY Al Amal kedua, yakni seluas 26 x 20 m2 satu lantai, dengan 4 kamar tidur, ruang kantor, ruang pengasuh, mushola dan aula. "Tak tertutup kemungkinan, di belakang hari, akan juga dibangun gedung-gedung pendidikan PPAYAI Amal sebagaimana di Surabaya," begitu rencana Pak Fuad.
Bila kita menengok sejenak ke belakang, sejak berdiri pada 14 Mei 1949, niat dan motivasi pendiri PPAY Al Amal untuk bergerak di bidang kemanusiaan, membantu anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa, senantiasa mendapat respons positif dari berbagai pihak. Alhamdulillah, lembaga yang diprakarsai Bapak H. Said Bin Awad Bobsaid (Aim ), itupun semakin dikenal dan menjadi ladang amanah para donatur.
Tak ayal perkembangan program dan sarana prasarana PPAY Al Amalpun kian hari kian berkembang pesat. Baik perkembangan gedung asrama maupun gedung lembaga-lembaga pendidikan dibawah naungan PPAY Al Amal. Bermula dari markas PPAY di Jl. Pegirian 140 Surabaya, berdirilah lembaga-lembaga pendidikan, dimulai dari beroperasinya SD dan TK yang waktu itu menempati tepi sungai Jl. Pegirian. Tahun 1973 dibangun gedung pendidikan dan asrama di Jl. Wonosari Lor 60 Surabaya, dibangun 4 lantai. Tahun 1999 membeli bangunan di Jl. Wonokusumo 90 yang kini untuk asrama putra, lalu juga membeli lahan di Jl. Wonosari Lor 52 yang kini untuk asrama putri. Tahun 2004, membeli lahan di Wonokusumo 88 juga untuk pengembangan asrama putra.
Dan sejak 2006 yang lalu, kembali PPAY Al Amal membeli lahan seluas 6.097 m2 di Wonosari Lor 98 yang direncanakan untuk pembangunan SMK Al Amal. Dan hingga sekarang fokus perhatian pengurus dan yayasan adalah untuk penyelesaian gedung sekolah kejuruan tersebut yang insya Allah akan bisa beroperasi pertengahan 2011 ini.
Sekali lagi dengan amanah baru, yakni pembangunan gedung PPAY Al Amal kedua di Lawang, insya Allah merupakan ladang kemanusiaan bagi para donatur dan pengurus untuk
mengangkat harkat kemandirian anak yatim piatu dan dhuafa di Lawang dan sekitamya. Amiin... (*)

Rabu, 22 Desember 2010

Prestasi Anak Panti Asuhan PPAY AL- Amal


 SENI TEATER SMP ISLAM AL-AMAL

Alhamdulillah prestasi tersebut semakin meningkat dari waktu ke waktu. Dalam acara Festival Teater Remaja tingkat SMP pada Pekan Seni Pelajar Propinsi Jatim 2009, Agustus lalu, tim SMP Islam Al Amal kembali mengukir prestasi. Tak tanggung-tanggung dalam festival tersebut, ada 2 penghargaan yang disabet. Pertama masuk dalam 5 penyaji terbaik non-ranking. Kedua juga masuk dalam 5 pemain terbaik non-ranking. 
Potensi seni siswa-siswi SMP Islam Al Amal memang luar biasa. Pada berbagai lomba sebelumnya sekolah di bawah naungan PPAY Al Amal ini hampir senantiasa berperan dan berprestasi. Dalam lomba Musikalisasi Puisi yang diselenggarakan dalam pentas seni se-Surabaya, 6 siswa SMP Islam Amal berhasil berunjuk kreasi. Meski di sini tak memenangi lomba, namun dalam lomba sejenis di tingkat Kecamatan Semampir, grup musikalisasi ini meraih juara 1.
Juga pada Pentas Seni Teater se-Surabaya, 2 tahun lalu, tim seni sekolah ini meraih penghargaan nomer satu. Dan, ketika turut serta dalam pembukaan Kejumas Drumbband Tingkat Nasional, grup drumband SMP Islam Al Amal meraih juara 2. (*)

 ====================================================================
JUARA 2 PENTAS SENI DAN LOMBA MEWARNAI

Bertambahnya sarana dan fasilitas di TK Tunas Harapan Bangsa, alhamdulillah rupanya juga berimbas pada bertambahnya prestasi siswa-siswinya.
Dalam setiap kegiatan di tingkat kecamatan maupun kota, TK ini senaniasa turut berpartisipasi, dan tak jarang juga meraih prestasi. Pada akhir tahun lalu misalnya, dalam pentas seni se-Kecamatan Semampir, tim TK Tunas Harapan Bangsa berhasil meraih juara kedua yang kebetulan membawa syair "Rumahku Surgaku". Tim itu terdiri dari Muhammad Hanif, Khomsiyatun, A. Yasir, Lintang Syasyanirwana, M. Mustofa dan Tiara.
Dengan latihan dan bimbingan yang teratur, tim kecil tersebut berhasil menampilkan kreasi syair yang memikat dewan juri. Syair tersebut dibuat Ustadzah Fitri dan pembimbingnya adalah Ustadzah Chandra.
Pada acara Gebyar Muharrom yang diselenggarakan di Plaza Kapas Krampung beberapa waktu yang lalu, siswa TK Tunas Harapan Bangsa juga mengukir prestasi. Lutfiah, kelas TK-B, putri Bapak Bahri berhasil mendapat juara kedua pada lomba mewarnai.
Itu kegiatan yang diselenggarakan di luar sekolah. Di dalam sekolah sendiri, baru-baru inijuga diselenggarakan lomba ibu dan anak menghias kue donat. Para ibu dan anaknya tersebut dengan gayanya yang khas bercampur jadi satu memadati aula PPAY Al Amal, saling bekerjasama, berbagi tugas, memadu hiasan donat, dan tampil meriah.


=========================================================================
SD PHB Raih Juara Tartil dan Cerita Islami


Ramadhan memang sudah cukup lama berlalu, namun berbagai prestasi yang diraih di bulan mulia tersebut tak bisa dilupakan begitu saja.
Ya, paling itulah prestasi yang diraih siswa-siswi SD Putra Harapan Bangsa (PHB) ketika mengikuti Pondok Ramadhan yang lalu.
Dalam acara yang bertajuk Semarak Ramadhan Mubarok 1431 dan diselenggarakan se-Kecamatan Semampir di SD Al-lrsyad tersebut, ada 3 siswa-siswi SD Putra Harapan Bangsa yang bisa membanggakan dan membawa nama baik sekolah.
Ketiganya adalah Siti Nur Kholifah (V-B) yang meraih juara 1 iomba Tartil Qur'an, Maulidiyah Ufa Nur Izzah (Vl-B) yang meraih juara 3 Iomba Tartii Qur'an, serta Abdul Wasyi' (Vl-B) yang meraih juara pertama kategori Iomba Cerita Islami.
Penampilan ketiganya memang cukup luar biasa. Apalagi ketika Abdul Wasyi' di depan panggung membawakan cerita Islami tentang kisah Nabi Daud. Dengan gaya bahasa dan intonasi yang pas, Wasyi' berhasil menyisihkan peserta lainnya dan membuat dewan juri mengacungkan jempol.
"Dalam setiap Iomba yang berkaitan dengan Ramadhan alhamdulillah kita selalu meraih juara," begitu ungkapan syukur Ustadzah Dwi Sandi Agustina, SPd, Wakil Kepala SD Putra Harapan Bangsa.
Tidak hanya ungkapan syukur, penghargaan terhadap siswa-siswi yang berprestasi pun senantiasa diberikan oleh sekolah. "Ini sekaligus untuk memotivasi siswa-siswa yang
lain agar bisa meniru menjadi yang terbaik," tambah Ustz. Dwi. 
 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Anita Juara 1 Menulis Surat untuk Ayah
Firda Juara 3 Lomba Menulis Cerpen



Gedung DBL Arena Jawa Pos. akhir Ramadhan lalu,mendadak riuh rendah. Sekitar 1.200-an anak yatim dari seluruh Jawa Timur memadati ruang tersebut, selama 2 hari berturut-turut.
 MakLum hari itu sedang digelar Lomba Menulis 1000 Yatim yang diselenggarakan Yayasan Al Madina Surabaya.  Ada 2 kategori yang dilombakan. Pertama, lomba menuiis
 cerpen. Kedua, lomba menulis surat untuk ayah. Kategori  lomba bertingkat, dari SD hingga SMA. Tema Lomba adalah "Menggapai Impian".
SMP Islam Al Amal tak ingin melewatkan begitu saja momen tersebut. Ada 5 siswa yang diutus ikut lomba tersebut. Mereka adaLah Janatul Firdaus (Vlll-A), Siti Aisiyah (Vlll-B), Fajar Firman (Vll-A), Anita Fitriyah (Vll-B) dan Siti Mumayyizah(Vill-B).
Selama 2 hari para peserta dikarantina di sana. Setelah melalui proses penyaringan yang panjang, dari 1.200-an peserta itu, kemudian dipilih 99 besar untuk seluruh kategori lomba. Bersyukur, kelima utusan SMP Islam Al-Amal itu lolos semua dalam babak penyisihan tersebut. Dan dari 99 besar itu kemudian disaring menjadi para juara utama di masing-masing kategori. Rupanya hanya ada 2 siswa yatim yang lolos pada babak akhir. Anita Fitriyah berhasil meraih juara pertama untuk kategori Lomba Menuils Surat untuk Ayah, sedangkan Janatul Firdaus (Firda) meraih juara 3 untuk kategori Lomba Menulis Cerpen.
Dalam lomba menulis surat untuk ayah tersebut, alhamdulillah Anita Fitriyah bisa dengan baik menyusun kalimat apa lagi isinya juga menyentuh. Anita yang di sekolah memang berprestasi dalam bidang studi Bahasa Indonesia itu menuliskan kerinduannya pada sosok sang ayah. Ketika menulis surat, Anita sempat menitikkkan air mata membayangkan bisa bertemu sang ayah. "Saya pernah bermimpi ketemu ayah, tangan saya lalu dipegangnya," begitu kenang Anita, yang kemudian menumpahkannya
dalam sebuah tulisan.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Juara 2 Lomba Pramuka Kwarcab Surabaya
di Unesa



Alhamdulillah, SMP Islam Al-Amai kembali menorehkan prestasi. Kali ini dalam ajang lomba Prarnuka yang diselenggarakan Kwartir Cabang Surabaya, akhir September lalu. Dalam kompetisi yang diikuti peserta se-Kota Surabaya itu, SMP Islam Al-Amal mengirimkan 2 regu, putra dan putri, namun yang meraih juara hanya regu putra.
Setelah melalui berbagai episode, regu putra SMP Islam Al-Amal berhasil meraih juara kedua untuk kategori lomba halang rintang. Regu putra tersebut terdiri dari M. Sholeh       (sebagai ketua regu), Ali Ghofar, Andra Nugroho, M. Khoiron dan Inal Maulana.
Dalam lomba yang diselenggarakan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu, mereka berlaga bersaing dengan ketangkasan regu lain. Rupanya berkat ketangkasan motorik, kecepatan dan kerjasama yang gemilang di medan laga, regu ini berhasil memikat para dewan juri.



Selasa, 14 Desember 2010

LAPORAN KEUANGAN PPAY AL - Amal

Oktober - Desember 2010


NO
Uraian
Jumlah
Jumlah Rincian
Jumlah Seluruhnya
1
Saldo Akhir September 2010
Rp.  101.602.150


2
Penerimaan Zakat / Infaq dan Shodaqoh
Rp.  174.790.650


3
Hasil Usaha (UEP), dll
Rp.    15.650.000


4
Penerimaan Donatur Bulanan
Rp.  102.004.500


5
Penerimaan dari Yayasan Dharmais
Rp.      5.250.000



Jumlah Pemasukan

Rp. 399.297.300
Rp.  399.297.300

1
Pengeluaran Panti Asuhan
Biaya Makan / gizi
Rp.    37.320.000


Biaya Pendidikan
Rp.    18.800.000


Biaya Kesehatan
Rp.      4.525.000


Biaya Sandang
Rp.      3.150.000


Biaya Administrasi/ umum
Rp.      3.450.000


HR / Insentif
Rp.    52.560.000


Biaya Rekening (PDAM, PLN, Telp)
Rp.    12.587.000


Biaya Perlengkapan dan perbaikan       
Rp.      8.676.000


Jumlah Pengeluaran Panti

Rp.   141.068000


2
Pengeluaran Non Panti & Kegiatan Sosial
Dana 753 anak Non Panti
Rp.    45.180.000


Biaya Penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan / Hr. Guru (TPQ, TK, SD, SMP)       
Rp.  111.452.000


Dana Penyantunan Lansia / BKSP dan fakir Miskin sebanyak 205 Orang
Rp.    45.180.000



3
Pengembangan
Dana penerbitan  Buletin dan Komunikasi
Rp.      4.600.000


pembinaan dan pelatihan
Rp.      3.250.000



Jumlah Pengeluaran Non Panti & Kegiatan Sosial.

Rp.  187.237.000


Jumlah pengeluaran seluruhnya


Rp.  328.305.000

Saldo Akhir Desember 2010


Rp.    70.992.300

Jumlah seluruhnya


Rp.  399.297.300