Senin, 13 Juni 2011

62 Tahun Bersama Anak Yatim dan Fakir Miskin


 Alhamdulillah, PPAYAI-Amal mengucapkan syukur pada Allah SWT bahwa begitu banyak nikmat yang telah Dia berikan kepada kita, salah satunya adalah pada bulan ini, lembaga yang kita cintai ini telah memasuki usia 62 tahun.
Sebuah usia yang menunjukkan kematangan dan kedewasaan dalam berkiprah, namun masih belum membuat kita puas dalam mengabdi untuk melaksanakan amanah mengangkat harkat dan martabat para anak yatim/ yatim piatu dan fakir miskin.
Usia 62 tahun yang dicapai oleh PPAY Al-Amal juga Alhamdulillah berkat uluran tangan dan shodaqoh jariyah para donatur yang Insya Allah akan terus mengalir hingga yaumul kiamat.
Sejak berdirinya hingga sekarang, di samping program panti-panti asuhan, salah satu fokus perhatian pengurus adalah pada bagaimana menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai bagi anak-anak yatim piatu dan dhuafa tersebut agar kelak mereka bisa menatap masa depannya lebih cerah lagi. Singkatnya, agar mereka kelak bisa mandiri.
Gedung PPAY Al Amal  si tebing sungai Jl. Pegirian (Photo tahun 1957)
Di Usia yang ke 62 ini kami ingin kembali mengajak para donatur untuk berkilas balik menengok kembali sejarah berdirinya Yayasan PPAY Al-Amal, terutama dalam bidang pendidikan, yang Insya Allah juga tidak lepas dari uluran tangan para orang-orang tua kita di zaman dahulu yang turut memberikan shodaqoh jariyah untuk keberlangsungan lembaga yang kita cintai ini.  
Sejarahpun mencatat perhatian pengurus yang amat sangat akan pentingnya pendidikan tersebut. Setelah PPAY Al Amal didirikan Bapak H. Said Bin Awad Bobsaid (Aim), pada tanggal 14 Mei 1949, tiga tahun kemudian bangunan semi permanen di atas tanah Pemerintah Kota Surabaya, yang berada di tebing sungai Jl. Pegirian antara Jembatan Gili sampai dengan depan Botohputih II Surabaya, diselenggarakan Pendidikan Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak.
Ini adalah cikal bakal dari perkembangan lembaga-lembaga pendidikan di bawah PPAY Al Amal di kelak kemudian hari. Cikal bakal yang jelas tak bisa dilupakan begitu saja
meski perjalanan waktu sudah berlalu begitu jauh.
Gedung utama PPAY Al Amal (Photo tahun 1949) 

Perhatian yang amat terhadap sektor pendidikan ini begitu menonjol mengingat iniiah salah satu sarana untuk mengangkat harkat dan martabat anak-anak yatim agar bisa sejajar dengan anak-anaklainnya.
Dengan pendidikan pula yang akan membuat anak menjadi mandiri, berdedikasi, dilandasi oleh iman dan takwa kepada Allah SWT. Dengan proses pendidikan pula tak ada lagi pandangan yang menganggap anak yatim itu selalu lemah dan terpinggirkan.
Dengan didikan yang optimal insya Allah anak-anak yatim pun bisa menjadi pribadi yang mandiri dan berpotensi serta punya kesempatan bersaing yang sama di tengah-tengah masyarakat. Dalam kaitan sarana pendidikan tersebut, perkembangan berikutnya, tepatnya pada tahun 1973, di atas tanah seluas 720 m2 di Wonosari Lor 60 dimulai pembangunan, yang digunakan untuk asrama dan lembaga pendidikan. Pada tahun 1999, gedung tersebut sepenuhnya digunakan untuk pendidikan, dari TK hingga SMP, dan asrama pindah ke Wonosari 52 (untuk putri) serta ke Wonokusumo 90 (untuk putra).
Namun nikmat yang diberikan Allah SWT tidak berhenti di situ karena juga dengan shodaqoh jariyah para donatur PPAY AJ-Amal kembali bisa membeli lahan di Jl. Wonosari Lor 98 Surabaya dan digunakan untuk SMK yang hingga saat ini pembangunan masih terus berjalan dan tnsya Ailah akan mulai beroperasi pada tahun ajaran baru 2011/2012mendatang.
Tak hanya tersedianya sarana dan prasarana gedung di PPAY Al Amal yang terus mengalami penambahan. Alhamdulillah, dari tahun ke tahun proses pendidikan di PPAY Al Amal mengalami kemajuan yang cukup pesat
Keberhasilan ini berkat doa dan kerja keras para ustad dan pengasuh panti yang tak kenal lelah membimbing, mengasuh dan memberi pengajaran pada anak didik. Dan tentu saja terutama karena dukungan dana dari para donatur demi keberlangsungan proses pendidikan bagi anak-anak yatim piatu dan anak keluarga fakir miskin tersebut.  
Peningkatan prestasi pendidikan itu terlihat dari seluruh tingkat pendidikan, dari TK, SD hingga SMA.  
Keberadaan SD Putra HarapanBangsa tidak bisa dipandang sebeiah mata oleh warga Semampir dan sekitarnya, karena pernah menduduki ranking ke-5 sekolah terbaik.
Begitu prestasi SMP Islam Al Amal. Sekolah yang baru meluluskan siswa-siswinya pada tahun ajaran 2003/2004 lalu semakin lama keberadaannya semakin diakui masyarakat.
Tak hanya prestasi akademik yang menanjak naik. Prestasi ekstrakurikuler pun sudah bisa diandalkan. Beragam piagam penghargaan untuk beranekaragam lomba diraih siswa di semua tingkat, mulai TK hingga SMA/K. Tentu saja semua keberhasilan itu tak lepas dari kerja keras para guru di lingkungan pendidikan PPAYAI Amal. Di samping mereka dibekali pelatihan khusus, baik itu dari KPI (Kualita Pendidikan Islam) dan Diknas, pihak yayasan juga senantiasi memberi dorongan spiritual bagi mereka.
"Pengabdian kita harus optimal. Anak yatim piatu dan fakir miskin ini adalah amanah Allah, maka tak ada jalan lain bagi kita kecuali selalu mempematikan kepentingan dan kebutuhan mereka. Kalau kita membantu mereka, yakinlah Allah akan memberi jalan kemudahan bagi kita," kata Pak Fuad Said Bobsaid, ketua yayasan.
Secara umum, kata Pak Fuad, yayasan ingin agar anak yatim piatu setara dengan anak lainnya. Kalaubahannya kayu randu, jangan sampai selamanya randu. Dengan polesan dan sentuhan serta keikhlasan para guru, insya Allah kayu randu itupun bisajadi kayu jati.
Sedikit kilas balik sejarah dan secercah semangat ke depan tersebut semoga akan lebih menggugah dan menyemangati para pengurus Yayasan PPAY Al-Amal untuk terus mengabdi, berkiprah dan peduli pada sesama.
Alhamdulillah, sekali lagi, semua itu berkat kerja keras kita semua, pengurus dan guru, serta sumbangsih para dermawan, donatursekalian. Jazakallah khoiron katsiro... . (*)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar